Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

DENGAN BUDAYA KITA KUASAI DUNIA



Ini bukan tentang perhelatan Miss World yang menuai kontroversi karena lebih kepada budaya Barat, dapat dikatakan kurang sesuai dengan budaya Indonesia. Tak mau repot-repot berdebat dengan mengkritisi Miss World. Budaya Indonesia, semakin lama semakin mengabur saja, semakin tidak jelas identitas budaya kita ini. Salah siapa? Jangan ditanya. Karena sudah pasti tidak ada yang mau disalahkan. Sebenarnya juga bukan itu yang akan dibahas.
Salah satu budaya Indonesia yang perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri misalnya saja Wayang Kulit. Generasi muda kita bersikap acuh pada budayanya sendiri, katanya wayang itu kuno, ketinggalan zaman, gak keren. Hlah, mereka tidak sadar bahwa sebenarnya yang gak keren itu mereka. Siapa suruh tidak mau belajar bahkan mengenal budaya kita sendiri ini. Mereka, pemuda Indonesia yang katanya KERENN hanya menjadi sosok konsumtif yang sangat gampangnya termakan oleh budaya-budaya barat atau yang biasa dikenal dengan Westernisasi. Kembali pada wayang, coba kita tanya pada sebagian pemuda Indonesia tentang sejarah perkembangan Wayang Kulit di Indonesia. Mungkin hanya 25% yang dapat menjawab dan mungkin cukup tau ajah. Bahkan Manusia Kritis (baca: mahasiswa) dengan berbagai opini yang dimilikinya itu, banyak diantaranya tak dapat menjawabnya - lalu apakah makna kritis itu, apakah itu ingin memberikan kritik-saran dan tanggap/ peka dengan keadaan sekarang ataukah kritis “sekarat” seperti kritisnya pasien rumah sakit?. Sebelumnya pernah saya coba menanyakan pada beberapa mahasiswa di beberapa universitas dan benar saja, mereka banyak yang mengatakan “kurang tau tuh”, “masak sih”, “ooohh gitu yaa”, “baru tau deh”. Satu kata untuk kita, pemuda Indonesia “MIRIS”. Tidak mengenal budayanya sendiri.
Belum lagi kalau kita bertanya tentang prestasi apa saja yang diperoleh sebagian orang dengan Wayang Kulit. Siapa yang tidak mengenal dalang kondang bernama Ki Manteb Soedharsono? Beliau mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa di luar negeri, tepatnya di Hongkong. Tahun 2010 penghargaan “Nikkei Asia Prize Award 2010” dalam bidang kebudayaan, dianugerahkan kepada Ki Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama wayang kulit. Masyarakat yang bukan merupakan warga negara Indonesia saja mampu memberikan apresiasi luar biasa tersebut. Bagaimana dengan kita yang benar-benar warga negara Indonesia? Seakan lupa akan budaya kita sendiri. Banyak diantara kita mengatakan “wayang itu membosankan, monoton, bahasanya aneh, gak paham apa yang diceritakan, bikin ngantuk” dan lain sebagainya. Nah, justru itulah tantangan kita sebagai generasi muda bangsa. Bagaimana mengangkat kesenian budaya kita? Bukan malah menjatuhkannya.
Tahukah kalian? Bahwa dalam cerita pewayangan yang biasa ditampilkan tersirat amanat-amanat yang baik, misalnya saja makna akan kejujuran, cinta tanah air, rendah hati, dan lain sebagainya. Bahkan dahulu, Sunan Kalijaga dalam dakwah penyebaran agama Islam di Indonesia pun menggunakan media wayang. Tokoh-tokoh pewayangannya pun beragam, tidak monoton pada beberapa tokoh pewayangan saja, misalnya saja tokoh Punakawan. Pada dasarnya, wayang pun mampu menjadi media pendidikan karakter untuk generasi-generasi muda Indonesia. Misalnya, tokoh Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) tersebut karena sebenarnya tokoh tersebut adalah penggambaran karakter masyarakat Indonesia itu sendiri. Tokoh-tokoh Punakawan dengan beragam karakter yang ada, yaitu: Semar yang memiliki karakter rendah hati, tidak sombong, jujur, dan tetap mengasihi sesama; Gareng digambarkan memiliki cacat fisik, yaitu dengan tangan yang cacat, kaki yang pincang, mata yg juling, melambangkan CIPTA, bahwa menciptakan sesuatu dan tidak sempurna, kita tidak boleh menyerah; Petruk adalah tokoh yang nakal tapi cerdas, pandai berbicara, dan  suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya; dan Bagong menunjukkan bagaimana meminimalkan kekurangan kita, dan memaksimalkan kelebihan kita, tetap percaya diri dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Karakter yang diciptakan sebagai motivasi dan penanaman karakter luhur yang baik bagi anak-anak. Wayang itu fleksibel, ia mampu menyesuaikan dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Misalnya, kita buat suatu drama untuk anak-anak dengan media wayang, kita menonjolkan karakter budi pekerti yang baik dengan berbagai tokoh, tidak hanya tokoh-tokoh asli pewayangan namun dengan menciptakan tokoh baru juga. Latar belakangnya pun kita buat sekreatif mungkin yang sesuai dengan selera anak-anak, tidak monoton dengan latar putih. Permainan musik yang menambah kian serunya cerita, dialog yang komunikatif dengan anak-anak juga diperlukan, dan masih banyak lagi langkah dalam memanfaatkan wayang sebagai media pendidikan karakter. Setelah cerita selesai, dapat kita kaitkan kisah pewayangan tersebut dengan permainan tradisional yang tetap memiliki nilai pendidikan karakter untuk anak, misalnya gobak sodor yang menanamkan nilai nasionalis, percaya diri, dan pantang menyerah. Dengan begitu, anak akan mulai belajar mengenal dan mencintai budayanya sendiri. Mereka juga telah mendapatkan pendidikan karakter yang baik sebagai bekal dalam kehidupan sosial di masyarakat.
Masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang mampu merubah karakter generasi muda yang sekarang ini kian menurun kualitasnya melalui kebudayaan yang di-combain dengan ide-ide inovatif dan kreatif. Sehingga mampu menciptakan SDM yang unggul dan berkarakter luhur. Pernah suatu ketika seorang dosen di FIB Undip mengatakan kepada mahasiswanya “Budaya merupakan Konsep Identitas. Diplomasi Kebudayaan, yaitu dengan kesamaan konsep dan pikiran membangun bersama tanpa POLITIK. Personality for Community”. Intinya adalah dengan budaya, kita mampu membentuk karakter pemuda bangsa. Dengan karakter yang  baik sesuai dengan budaya luhur bangsa, kita memiliki identitas diri sebagai bangsa yang besar. Bermodal karakter yang luhur, kita mampu bersaing secara global. Bahkan dengan kebudayaan kita mampu menguasai dunia.
Ini hanya sedikit dari keunggulan budaya kita dan sedikit koreksi tentang generasi muda bangsa Indonesia. Semoga kelestarian budaya Indonesia tetap terjaga. Jangan biarkan budaya kita dicuri bangsa lain! Tunjukkan identitas kita dengan budaya! SALAM BUDAYA ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS