Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Dawam Kesucian


Usai menempuh semak berduri wanita itu bersimpuh
Kembali dalam pelukan matahari gagah bergendewa
Tapi, lihat mata lelaki terkasih. Tatapannya begitu asing
***

Rama :

Di manakah baju putih yang membungkusmu?
Setelah hari-hari kau isi dengan rintihan sungsang
Setelah kau peluk malam-malam yang terluka
Haruskah kuteliti seluruh ukiran di bilik-bilik sunyi
Yang dulu kau bawa bersama wajah angkara
Atas nama apakah kesucian kau sisakan?
Sinta :
Ke mana lagi aku harus mengadu, deru hati ini patah
Setelah air mataku jadi darah, sumpahku jadi serapah
Biarlah nanti nyala lidah api yang membawa kabar
Tentang kesucian yang berpendar, wahai, hati yang gusar
Biarlah guratan kesedihan hatiku tergambar di atas altar
Akan kulihat seberapa hangus hatimu terbakar
***
Gemeretak api membubung di altar pembakaran
Menjilat sepenggal sumpah disaksikan para dewa
Api pun dingin: mengekalkan makna kesucian!
by: Edi SST

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar